bab12:dinamikan dan aspirasi bahasa

          BAB12:DINAMIKAN DAN ASPIRASI BAHASA

Ragam bahasa

  •   Ragam bahasa  Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
  • Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.                                                                                                                           
  •  Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yaitu
  •  (1) ragam bahasa lisan, 
  • (2) ragam bahasa tulis. 
  • Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). 
  •  Menurut Felicia (2001 : 8), ragam bahasa dibagi berdasarkan : 
  • 1. Media pengantarnya atau sarananya, yang terdiri atas :  
  • a. Ragam lisan. 
  • b. Ragam tulis.
  • c, Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa.
  •  Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah; dan ragam lisan yang nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman, di pasar, atau dalam kesempatan nonformal lainny
  •  Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam tulis yang standar kita temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
  • 2. Berdasarkan situasi dan pemakaian • Ragam bahasa baku dapat berupa : (1) ragam bahasa baku tulis dan (2) ragam bahasa baku lisan. Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat.
  • Contoh perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata) : • 1.Tata Bahasa • (Bentuk kata, Tata Bahasa, Struktur Kalimat, Kosa Kata) • a. Ragam bahasa lisan : • - Nia sedang baca surat kabar • - Ari mau nulis surat • b. Ragam bahasa Tulis : • - Nia sedang membaca surat kabar • - Ari mau menulis surat • - Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
  • Contoh ragam lisan dan tulis berdasarkan kosa kata : • a. Ragam Lisan • - Ariani bilang kalau kita harus belajar • - Kita harus bikin karya tulis • - Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak • b. Ragam Tulis • - Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar • - Kita harus membuat karya tulis. • - Rasanya masih terlalu muda bagi saya, Pak.
  • Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar, semi standar dan nonstandar. • Pembedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan berdasarkan : 
  •  a. topik yang sedang dibahas, 
  •  b. hubungan antarpembicara, 
  • c. medium yang digunakan, 
  • d. lingkungan, atau 
  • e. situasi saat pembicaraan terjadi
  • Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandar : • · penggunaan kata sapaan dan kata ganti, • · penggunaan kata tertentu, • · penggunaan imbuhan, • · penggunaan kata sambung (konjungsi), dan • · penggunaan fungsi yang lengkap. 
  •  RAGAM BASAHA INDONESIA ILMIAH • Ragam ilmiah bahasa indonesia sebagai dasar penulisan karya ilmiah dan ranah=ranah penggunaannya serta ciri-ciri bahasa indonesia ragam ilmiah yang nmencakup ciri cendekia, lugas dan logis, jelas,padat dan ringkas, formal dan objektif, gagasan sebagai pangkal tolak, menggunakan istilah teknis, dan konsisten.
  •  Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah Mencakup Penulisan a. Laporan yang berbentuk naskah, seperti artikel, makalah, laporan hasil penelitian. b. Sekripsi, tesis, dan desertasi c. Laporan pekerjaan yang berbentuksurat, atau naskah. d. Laporan pertanggungjawaban .
  •  Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah A. Ciri umum adalah bahasa yang digunakan harus bersifat ilmiah. B. Ciri khusus antara lain a. Cendikia : bahasa yang digunakan mampu mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. b. Lugas dan logis: Lugas bahasa yang digunakan harus bermakna harfiah dan tidak bermakna ganda.

    Jenis jenis dan ciri-ciri laras bahasa

    1.  Definisi: Gaya dan penggunaan sesuatu bahasa. Gaya merujuk kepada pelisanan dan penulisan. Penggunaan merujuk kepada penutur, pendengar, situasi, topik dan tujuan perbincangan. 
    2. Bahasa Pengguna Dialek Penggunaan Laras
    3. Terdapatnya:  Ciri-ciri keperihalan - Situasi Luaran - Situasi Persekitaran Ciri-ciri linguistik - Aspek Bunyi - Aspek Perkataan - Aspek Ayat
    4. maksudnya ialah latar belakang sosial dan kebudayaan sesuatu masyarakat bahasa.  merangkumi struktur sosial dan keseluruhan cara hidup yang menentukan tindak-tanduk anggota masyarakat.
    5.   cara penyampaian , perhubungan sosial dan peribadi, bahan ,Fungsi sosial
    6. Aspek bunyi ,Aspek perkataan ,Aspek ayat
    7. Laras Bahasa Biasa , Laras Bahasa Iklan / Perniagaan , Laras Bahasa Sains ,Laras Bahasa Media Massa , Laras Bahasa Rencana , Larasa Bahasa Undang-Undang ,Laras Bahasa Agama
    8.  Laras Bahasa Sukan , Laras Bahasa Sastera / Kreatif , Laras Bahasa Ekonomi , Laras Bahasa Akademik
    9.  Tiada konteks khusus atau melibatkan sebarang bidang ilmu ,Penggunaan dalam perbualan harian , Tiada istilah khusus ,Struktur ayat adalah mudah, ringkas dan padat ,Kata pinjaman tidak banyak digunakan .Tidak terdapat istilah teknikal .Bentuk laras bahasa biasa formal digunakan dalam situasi rasmi sahaja. Bentuk laras bahasa biasa tidak formal menggunakan ciri-ciri bahasa basahan .Contoh : Hai Mat ! Nak ke mana tu? Tak singgah dulu?
    10. Untuk menyampaikan maklumat berkesan . Pemberitahuan fakta yang jelas amat dipentingkan . Ayat ringkas dan pendek (banyak guna kata sifat) . Sifat bahasa adalah imaginatif dan kreatif .Penggunaan bahasa retorik . Tidak mementingkan tatabahasa .Guna pernyataan tertentu . Contoh : Percuma, sebiji lampu suluh bermutu tinggi dengan setiap pembelian minyak Unicorn empat liter.

      Retorik


      Retorik (bahasa Greek: ῥήτωρ; rhêtôr, pemidato, guru) merupakan seni atau teknik memujuk melalui bahasa lisan, visual atau tulisan. Definisi retorik sudah diperluas sejak retorik dijadikan satu bidang kajian di universiti. Oleh itu, retorik klasik (iaitu yang didefinisikan di atas) berbeza dengan retoik komtemporari yang turut melibatkan analisis teks tulisan dan visual.
      Retorik klasik diajar dalam sastera liberal asal dan trgolong dalam trivium. Dalam zaman purba dan pertengahan, kajian tatabahasa menekankan penggunaan bahasa yang betul, tepat, memuaskan dan berkesan dalam pengkajian dan kritikan karya sastera. Logik pula menekankan ujian dan penciptaan ilmu baru melalui proses soal dan jawab. Manakala retorik menekanan kaedah memujuk dalam tempat awam dan politik, seperti Dewan Perhimpunan atau Mahkamah. Retorik banyak digunakan dalam masyarakat demokratik dengan prinsip kebebasan bersuara, kebebasan berpersatuan dan kebebasan politik.
      Konsep retorik telah diperluas daripada bidang politik, undang-undang, hubungan awam, melobi, pemasaran dan pengiklanan kepada bidang lain seperti kemanusiaan, agama, sains sosial, kewartawanan, sejarah ,kesusasteraan, kartografi dan seni bina.

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

BAB10:JENIS AYAT DAN RAGAM AYAT

bab13:gaya bahasa,kesantunan bahasa ,membaca dan memahami

KENAPA BAHASA MELAYU DIJADIKAN BAHASA KEBANGSAAN